[FF YAOI Chanbaek/Baekyeol/Krisbaek] CONTACT (Special Baekhyun’s Day)

TITLE : CONTACT (special Baekhyun’s Day)

AUTHOR: DOKI a.k.a CHANBAEKYEOLLIE

MAIN CAST:    BYUN BAEKHYUN and PARK CHANYEOL little bit Wu Yi Fan

SUPPORT CAST : Other Members of EXO, Leeteuk etc.

PAIRING : BAEKYEOL / CHANBAEK

OTHER PAIRING: KRISBAEK 

GENRE : YAOI, Romance, hurt/comfort, ada sad-nya dikit, ada humornya dikit, ada darah-darahan  (?) nya dikit, silahkan readersnim tentukan sendiri

LENGTH : ONE SHOOT

RATED: T+ agak menjurus tapi aman kok 😉

 

Halo lagi readersnim, aku dateng sambil ngegotong (?) FF CHANBAEK  / BAEKYEOL feat. KRISBAEK nih kkkkkk~ *ketawa evil* #plaaak

Sebenernya judul sama inti ceritanya itu ga nyambung banget! Tapi aku udah kehabisan akal untuk bikin judulnya *lebay, dan akhirnya aku pilih judul “CONTACT”

Aku ngebut bikin ff ini karena project + ide ceritanya baru kepikiran kemaren malem dan baru terealisasikan (?) sekarang. Jadi aku mohon maaf kalo ff ini ga ngefeel atau alurnya kerasa ngebut banget kayak waktu aku bikin ff ini #apadah *ga ada yang tanya

Dan aku kurang ngefeel pas bikin ff ini, karena kekurangan suplemen baekyeol/chanbaek moments nih huohohoho 😥 oppadeul, kalian cepet bikin momen-momen manis lagi dooong

Baiklah readersnim silahkan dibaca, dan jangan lupa dikomen ya, karena itu nyemangatin aku banget buat bikin ff ^_^ kritik dan saran bakal sebisa mungkin aku tampung. Gomawooo

*notes: disini BAEKYEOL/CHANBAEK udah kelas 2 SMA hehehe

 

#HappyBaekhyunDay

LET’S READ AND HOPE YOU LIKE IT!

NO SIDERS PLEASE. IF YOU RESPECT ME, I’LL RESPECT YOU, TOO..

 

———-     ———-     ———-     ———-     ———-     ———-     ———-     ———-

 

BAEKHYUN POV

TEEEEEETTTT TEEETTTT

Bel pulang sekolah telah berbunyi, dan terlihat banyak siswa yang langsung membereskan peralatan mereka dengan cepat setelah seongsangnim keluar dari kelas. Setelah itu, mereka langsung menghambur keluar kelas, ada juga sekumpulan siswi yang hanya berkumpul untuk membahas fashion terbaru atau gosip mengenai idola mereka sambil menunggu jemputan mereka datang.

Hemm ya, tapi itu mereka bukan aku, namja aneh yang tak pernah berbaur dengan lingkungan, yang tidak pernah bisa beradaptasi dengan cepat, yang selalu memaksakan sekumpulan buku-buku tebal untuk menemaniku untuk sekedar mengisi waktuku dengan sebuah kaca mata berframe hitam tebal yang selalu bertengger di hidungku. Ya, siapa pun yang melihatku pasti akan muak, si namja culun yang bodoh dan aneh.

Tak jarang pula ada orang yang mengira bahwa aku bisu. Sebenarnya aku tidak bisu, hanya saja aku enggan membicarakan hal yang kurang penting dan emm ya.. aku tidak tahu bagaimana caranya memulai percakapan kepada seseorang dengan benar.  Aku selalu emm… yah gugup dan kikuk saat ada seseorang yang melempar percakapan terhadapku. Entahlah aku hanya merasa topik pembicaraan yang mereka sukai dengan yang aku sukai sangatlah berbeda, bahkan jauh berbeda sehingga aku tidak begitu memahami pembicaraan mereka dan begitu pula sebaliknya. Dan kadang,  saat ada seseorang yang membicarakan sebuah topik ringan, lidahku sering terasa kelu untuk sekedar membalas perkataan mereka padahal jelas-jelas jawaban yang akan aku lontarkan telah ada dibenakku. Dengan perlakuanku yang seperti itu, lama-kelamaan mereka bosan dan tak pernah menegurku lagi.

Ya begitulah, aku memang payah dan aku sudah terbiasa seperti ini, hidup dengan sejuta monolog batinku tanpa ada umpan balik dari seseorang. Aku juga tidak mempunyai sahabat, hemm entahlah tidak mempunyai atau belum mempunyai sahabat karena menurutku sulit sekali menemukan seseorang sepertiku yang sarat akan kata “kolot”.

Mungkin kalian sedikit bertanya, mengapa mereka mengatai aku “kolot”? karena.. ya, aku sangat menyukai novel-novel lama yang menurut mereka sangat tidak modern. Tapi itulah aku. Aku juga menyukai band-band lama yang menurut mereka sudah habis ditelan jaman. Tapi sekali lagi, itulah aku. Karena menurutku, novel-novel lama justru mempunyai nilai sastra yang sangat tinggi dan alasan aku menyukai band-band yang menurut mereka “kolot” itu, karena menurutku liriknya mudah untuk diingat dan iramanya bersahabat denganku. Haiiih aku lelah membahas keanehanku.

Setelah cukup lama berdiam diri dan merenung di tempat dudukku yang kebetulan dekat dengan jendela kelas, aku pun bergegas untuk beranjak pergi. Keadaan kelas sudah sangat sepi dan aku yakin semua siswa pasti sudah pulang ke rumah mereka masing-masing atau mungkin sekedar bermain ke mall. Aku pun melangkahkan kakiku dengan santai sambil sedikit menggumamkan irama indah (menurutku) yang tiba-tiba saja terlintas di otakku.

“Byun Baekhyun!” panggil seseorang.

Aku pun langsung menoleh ke arah sumber suara itu dan mendapati seorang… PARK CHANYEOL?!? PARK CHANYEOL MEMANGGILKU? NAMJA PALING TERKENAL SESEKOLAH ITU MENGAJAKKU BICARA?

“hey, kau pulang sendiri?” tanyanya padaku.

Aku hanya diam karena aku.. aku tidak tau harus menjawab apa. Asal kalian tahu, ini baru yang kedua kalinya dalam jangka waktu 4,5 tahun, aku melakukan kontak langsung dengannya. Dan aku masih sangat terkejut. Entahlah, lidahku terasa kelu untuk mengatakan sepatah kata pun untuk aku jadikan sebagai jawaban.

“hey, kau tidak melamun kan? Mau kuantar pulang?” Tanyanya ramah.

APA? PARK CHANYEOL, SEORANG NAMJA YANG SUDAH DIAM-DIAM AKU SUKAI SELAMA 4 TAHUN INI MENGAJAKKU PULANG BERSAMANYA?

Aku masih diam tak percaya. Ingin sekali aku mengatakan pada Chanyeol bahwa aku mau, mau sekali untuk diantar pulang olehnya. Namun, yah.. kalian pasti tau bahwa rasa gugup dan takutku lebih besar dari pada keberanianku dan rasa keinginanku itu.

“hemm sepertinya kau tidak mau. Baiklah, aku pulang duluan, ne. Hati-hati nanti saat kau pulang.” Ucapnya ramah dengan senyuman yang selalu terpancar dari bibirnya.

Entah dapat kekuatan dari mana, aku hanya mengangguk sambil tersenyum tipis untuk membalas ucapan Chanyeol tadi. ‘Aiissshhhh BAEKHYUN PABO! PABO! ‘rutukku.

Aku sangat kesal pada diriku sendiri. Mengapa aku bisa sebodoh ini? mengapa aku menolak ajakan dari Chanyeol? Emmm ya, aku dan Chanyeol memang sudah satu sekolah sejak kami duduk dibangku SMP. Kami selalu sekelas selama tiga tahun berturut-turut, namun aku tidak pernah melakukan kontak langsung dengannya selain saat satu kelompok dengannya dulu ketika kami masih duduk di kelas satu SMP. Dan dari situlah pertama kali aku menyukainya.

FLASHBAEK #eaaa *mentang-mentang ulang taun nih u,u

“baiklah anak-anak, sekarang kirim satu perwakilan dari kelompok kalian untuk membacakan hasil pengamatan kalian tadi di depan kelas.” Ucap Leeteuk seongsangnim.

“Byun Baekhyun! Perwakilan dari kelompokku adalah Byun Bekhyun” Ujar Sehun dengan kencang sampai seisi kelas langsung menoleh ke arahku.

Aku sangat malu dan aku hanya menggeleng ke arah Sehun. Aku yakin betul bahwa Sehun hanya ingin mengerjaiku, terlihat jelas dari seringaian liciknya itu. Aku yakin dia sangat tahu kelemahanku karena saat aku berdiri di depan kelas, seluruh tubuhku akan terasa sangat bergetar dan lidahku kelu sampai-sampai aku tidak akan mengeluarkan sepatah kata pun, ya seperti kejadian beberapa minggu yang lalu saat Eunjung seongsangnim menyuruhku membaca puisi di depan kelas.

“hey Byun Baekhyun! Cepatlah maju ke depan! Kau kan kelompok pertama dan harus maju pertama, jangan sampai mengulur waktu untuk kelompok lainnya” Ucap Suho, sang ketua kelas.

Aku hanya menunduk sambil memilin kecil ujung kemeja sekolah yang aku kenakan. Aku takut, aku juga malu, dan aku yakin pasti nanti semua orang akan menertawaiku.

“Kau lama sekali!”

“cepatlah!”

“Byun Baekhyun, kau punya telinga kan? Cepatlah maju!”

“Baekhyun!”

“Hey Byun Baekhyun! Cepat!”

Aku memejamkan mataku seolah berharap agar aku bisa menulikan telingaku  sesaat dan keluar dari kondisi ini. Kalian pasti berpikir, aku sangat berlebihan tapi mau bagaimana lagi? Aku memang seperti ini.

Tiba-tiba seseorang menyentuh punggung tanganku dengan telapak tangannya. Refleks aku langsung menoleh ke arahnya.

“Kau pasti bisa.. kalau kau yakin, kau pasti bisa. Jangan takut untuk melawan rasa takutmu. Saat nanti kau di depan membacakan hasil pengamatan kelompok kita, tatap aku saja atau kalau kau masih takut, kau tatap saja satu benda mati dan fokuskan pandanganmu kesana. Anggap saja seisi kelas ini hanya botol-botol kecil yang kau susun rapi di mejamu. Arrasso?” Ucap Chanyeo menenangkanl sambil menggenggam tanganku seolah memberi kekuatan tersendiri untukku.

Rasanya, aku langsung jauh lebih tenang dari sebelumnya. Aku pun mengulas sedikit senyum untuknya sambil mengangguk. Ingin sekali aku berteriak “gomawo Park Chanyeol!” namun, aku urungkan niatanku itu. Aku pun mengambil selembar kertas yang berisi hasil pengamatan kami dan berjalan dengan agak ragu ke depan kelas. Seperti yang Chanyeol katakan tadi, aku berusaha terus menatap sebuah benda, hemm aku menatap lampu yang ada di atas meja kelompokku, ah lebih tepatnya di atas Chanyeol. Aku membacanya tanpa ragu sampai akhir.

Dan setelah selesai, aku membungkukkan badanku sebagai tanda hormat dan melangkah menuju tempat dudukku tadi. Aku dapat melihat ekspresi semua siswa di kelas yang terkejut karena mungkin rencana mereka untuk mengerjaiku gagal atau karena apalah aku tidak ingin tahu. Lalu, aku langsung mendudukkan tubuhku di bangkuku tadi.

“Pa..Park Chan..yeol..” Panggilku gugup.

“Ne?” Jawabnya.

“mmm go..gomawo.”Ucapku sambil menunduk dan dapat ku pastikan pipiku pasti sudah memerah.

“hahaha ne, cheonmaneyo Baekki..” Jawabnya sambil mengusap pucuk kepalaku singkat.

“m..mwo?” Ujarku dengan cukup terbelalak karena panggilannya tadi.

“ah ani. Lupakan saja.” Jawabnya singkat lalu mengalihkan pandangannya ke kelompok lain yang sedang membacakan hasil pengamatan mereka.

END OF FLASHBAEK #eaalagi

Cukup! Aku lelah mengingat kejadian itu lagi. Kenanganku dengan Chanyeol memang hanya satu dan mungkin baru bertambah satu dengan kejadian barusan yang aku sia-siakan begitu saja. Aaarrrrggghhhh sudahlah!

———-     ———-     ———-     ———-     ———-     ———-     ———-     ———-

Aku menghempaskan tubuhku dengan kasar di ranjang milikku. Haah aku lelah sekali hari ini. Aku pun bergegas untuk mengambil handukku dan mandi untuk menyegarkan tubuhku. Baru saja aku melangkah, tiba-tiba…

DRRRTTT DRRRRTTT DRRTTTT

Handphone-ku bergetar dan aku segera membuka pesan baru yang tertera dihandphone-ku itu.

==== nanti jam 23.45 malam ini, temui aku di taman dekat rumahmu, ne. Annyeong ^^ ====

Aku sempat terbelalak saat mengetahui ada seseorang yang tahu nomor handphone-ku karena selama ini hanya ada sms dari appa, oemma atau saudaraku saja, itu juga tak sering. Aku pun membalas pesan singkat tersebut.

==== nuguya? ====

DRRRTTT DRRRRTTT DRRRRRTTT

==== Lihat saja nanti ^^ aku mohon kau datang, ne. Aku tahu itu sangat malam, maaf merepotkanmu. Tapi percayalah, aku orang baik-baik dan tak akan mencelakakanmu ====

Aku terus menebak-nebak siapakah orang ini. entahlah, aku hanya percaya dan yakin bahwa orang ini pasti tidak akan berbuat macam-macam. Lagipula jarak taman dengan rumahku juga sangat dekat.

==== memangnya ada hal penting? Mengapa tidak sekarang saja? ====

Aku pun mengirim balasan pesan singkatnya. Tak lama kemudian…

DRRRTTT DRRRRTTT DRRRRRTTT

==== masih ada hal yang harus aku persiapkan J baiklah, aku tunggu kau nanti malam ya ====

Aku hanya sedikit mendengus. Aku masih ragu sebenarnya, namun kalau aku lihat dari ucapannya dia sangat baik dan sepertinya dia mengenalku. Lagipula, appa dan oemma sedang dinas ke Jepang dan aku hanya sendiri di rumah. Sekali-kali aku keluar rumah juga tidak apa-apalah.

———-     ———-     ———-     ———-     ———-     ———-     ———-     ———-

23.23 KST

            Aku segera bersiap-siap menuju taman dekat rumahku itu. Aku memakai jaket yang cukup tebal milikku karena cuaca hari ini cukup dingin. Dan ya, aku sangat tidak tahan dingin. Orang tuaku pernah bilang kalau aku pernah pingsan dengan bibir yang membiru saat musim dingin 3 tahun yang lalu. Tapi, aku tidak mengingatnya, entahlah aku lupa.

“du du du du du du…” gumamku sambil sesekali melantunkan beberapa lagu lama.

DEG

‘bukankah itu… KRIS SUNBAE?’ batinku.

Perlahan tapi pasti sosok itu terus berjalan mendekat ke arahku. Kulihat jalannya sempoyongan seperti.. orang yang habis mabuk? Benarkah? Bukankah dia baru kelas 3 SMA? Apakah orang tuanya tidak memarahinya?

Aku hanya berdiri mematung dan jujur saja aku sangat takut. Aku terus menajamkan indra penglihatanku karena takut salah orang. Tetapi, semakin lama wajah sosok itu semakin jelas dan aku yakin itu pasti Kris Sunbae, kakak kelasku yang terkenal dingin namun sangat tegas itu.

“hey, bukankah kau si culun itu?” Ucap Kris sunbae sambil menelusuri wajahku dengan jari telunjuknya dari dahi lalu turun ke hidungku lalu turun lagi ke bibirku, dia cukup berhenti lama disana dan turun ke daguku hingga ke leherku.

SRET

Dengan sigap aku langsung menyingkirkan tangannya. Aku sangat takut dan aku hanya bisa terpaku, rasanya aku benar-benar tidak mempunyai kekuatan saat namja tinggi itu mulai melangkah lebih dekat lagi ke arahku. Aku sudah bisa merasakan hembusan nafasnya yang sangat bau alkohol itu.

‘Tuhan… tolong aku…’

AUTHOR POV

                BUG

                Dengan cekatan, Kris langsung mendorong tubuh mungil Baekhyun dan menyandarkannya di dinding terdekat. Kris mulai mengelus lembut pipi Baekhyun dengan tangan yang satunya lagi yang mulai membuka zipper jaket Baekhyun. Baekhyun terus memejamkan matanya. Ia tak tahu harus berbuat apa, dengan sekuat tenaga ia telah mencoba melawan namun jelas saja Kris yang notabenenya lebih tinggi dan besar, tentu mempunyai kekuatan yang lebih besar juga dari Baekhyun.

CHU

Kris langsung melumat dengan kasar bibir Baekhyun. Ia menekan tengkuk Baekhyun untuk memperdalam ciuman kasarnya itu. Belum puas juga, Kris menggigit bibir bawah Baekhyun. Dan mengabsen satu persatu isi rongga mulut Baekhyun.

“aaah…” erang Baekhyun.

‘appo…’ Batin Baekhyun dalam hati saat ia merasa ada darah yang mengalir akibat gigitan Kria tadi. Ia terus berusaha membungkam mulutnya agar tidak keluar desahan menjijikkan itu dari bibirnya. Tak terasa, air matanya yang sedari tadi di tahannya mulai meluncur dari kedua pelupuk matanya.

“kau menikmatinya juga kan?” Ujar Kris yang mengalihkan cumbuannya pada leher jenjang milik Baekhyun. Baekhyun terus berusaha mati-matian menahan desahannya karena itu adalah titik tersensitifnya.

“hemm.. aku tak menyangka kau sangat wangi.. dan… manis sekali…” Ujar Kris lagi sambil menyesap aroma tubuh Baekhyun dan sedikit menggigit leher Baekhyun untuk memberikan tanda di leher mulus itu.

“aaaaahhh…” Ucap Baekhyun kesakitan. Dengan sesegera mungkin, ia membungkam mulutnya lagi. Air mata pun terus mengalir dari kedua pelupuk indah Baekhyun menandakan bahwa namja ini benar-benar takut dan tak berdaya.

Setelah cukup puas, Kris pun menghentikan aksinya. Ia menatap Baekhyun dengan penuh nafsu. Lalu, ia mengambil kaca mata yang selalu Baekhyun kenakan. Setelah itu ia menggigit hidung mancung Baekhyun dengan seringaian yang sulit dijelaskan maksudnya.

“Kau sangat cantik tanpa kaca mata ini…” Ujar Kris

KREEEKKK

Kris mematahkan bahkan meremas dan menghancurkan kaca mata Baekhyun. Baekhyun terus menangis dan terisak dalam diamnya. Ia sangat sangat takut. Wajahnya sudah sangat memerah karena menangis dan menahan emosi namun lengannya masih dicengkram dengan kencang oleh lengan Kris.

Kris memulai aksinya lagi setelah ia menghancurkan kaca mata Baekhyun. Ia mulai menciumi bahkan sedikit menjilat wajah Baekhyun dan satu tangannya mulai menerobos ke dalam kaos yang dikenakan Baekhyun.

“HEY! SIAPA KAU!” Teriak seseorang.

Sontak Kris mengalihkan pandangannya menuju seseorang tadi.

BUG BUG BUG

Yep, orang itu adalah Chanyeol. Ia mengahantam pelipis Kris dengan sangat keras. Pukulan demi pukulan terus ia lontarkan pada Kris sampai Kris benar-benar tidak berdaya. Kris pun terkapar dengan darah segar yang mengalir dari hampir setiap sudut wajahnya. Tak lupa Chanyeol juga sempat menendang tubuh Kris yang tergeletak itu. Emosinya sangat menguasai tubuhnya saat ini. Namun, Kris masih terlihat menyeringai dalam kondisinya itu.

“hey, kau tahu? Bibir namja itu sangaaat manis, dan tubuhnya sangat harum..” Ujar Kris dengan seringaiannya itu.

BUG

Chanyeol memberikan hantaman keras lagi pada perut Kris sampai Kris mengeluarkan darah yang sangat banyak dari mulutnya.

“hiks hiks hiks…” Isakan kecil itu terlontar dari bibir mungil Baekhyun.

Chanyeol pun langsung menghentikan aksinya dan mendekati tubuh Baekhyun yang terlihat sangat gemetar itu. Ia sangat miris melihat wajah Baekhyun yang penuh air mata, bibir plum Baekhyun yang terus terisak dengan darah yang masih mengalir di ujung bibirnya, rambut yang berantakan, kaosnya yang terlihat sangat kusut, dan jangan lupakan kaca mata Baekhyun yang sudah hancur tak berbentuk.

SRET

Dengan perlahan Chanyeol mengusap sudut bibir Baekhyun yang berdarah itu.

“a..appo..hiks hiks hiks” Ucap Baekhyun lirih.

GREP

Chanyeol langsung menenggelamkan tubuh mungil itu dalam dekapan hangatnya. Ia membiarkan Baekhyun untuk melampiaskan semuanya. Baekhyun pun membalas pelukan Chanyeol itu dan membuat Chanyeol semakin mengeratkan pelukannya.

CHANYEOL POV

                Aku mendekap erat tubuh mungil Baekhyun, namja yang selama ini diam-diam aku sukai. Ya, aku memang jarang sekali bisa berbicara dengannya namun perasaan ini tetap saja terus bertumbuh seiring bertambahnya usiaku. Aku mengerti semua ekspresinya yang akan gugup atau ragu saat berbicara dengan orang lain, dan justru karena hal itulah yang membuat aku menyukainya, ah ani bahkan aku sudah mencintainya. Aku mencintainya karena dia berbeda…

“hiks hiks hiks…” Isaknya dalam dekapanku.

“uljima, Baekki…” Ucapku sambil mengusap punggungnya lalu mengecup puncak kepalanya.

Ia langsung mendongak ke arahku.

“ke..kenapa kau ada disini?” Tanyanya polos. Aiiih imut sekali.

“karena aku pengirim pesan singkat itu…” Jawabku.

“M..MWO?” Ujarnya terkejut.

“kenapa? Kau tidak suka ya jika aku pengirim sms itu? Aah harusnya aku tidak melakukannya, aku jadi membuatmu terluka seperti i-“ Ucapku terputus.

“A..ANI! a..aku..” Ucapnya lalu menunduk.

“ne?”  Ujarku berusaha memancingnya.

“a..aku suka…” Jawabnya.

“suka siapa? Kris sunbae?” Ujarku lagi sambil menahan senyumku entahlah aku suka sekali dengan sikapnya ketika gugup seperti ini.

“ANI! AKU BENCI KRIS SUNBAE!”Teriaknya. ini baru pertama kalinya aku melihat dia berbicara seyakin ini.

“lalu? Siapa yang kau suka?” Ujarku lagi.

“a..aku suka Park.. Chanyeol..” Ucapnya sangaaat pelan seperti berbisik.

“ne? Aku tidak mendengarnya.” Ujarku pura-pura tidak mendengar.

“AKU SUKA PARK CHANYEOL! PUAS KAU!” Teriaknya dan langsung berlari meninggalkanku.

“Hiks hiks hiks” Isakannya terdengar jelas olehku saat ia mulai menjauh.

GREB

Aku langsung mengejarnya lalu menahan lengannya dan membalikkan tubuhnya supaya ia mengahadap ke arahku. Aku pun langsung memeluknya posesif.

“Mengapa kau menangis dan meninggalkan aku, Baekki?” Tanyaku padanya.

BAEKHYUN POV

Aku membelalak. Panggilan itu lagi?

“Baekki?” Tanyaku balik.

“hey, jawab pertanyaanku yang tadi dulu..” Ujarnya.

“Mengapa kau menangis dan meninggalkan aku?” Tanyanya lagi.

“a..aku takut kau membenciku…” Jawabku seadanya.

“buat apa aku membencimu? Justru aku sangat mencintaimu…” Ucapnya.

“be..benarkah?” Tanyaku padanya, aku mencoba mencari celah kebohongan di matanya, namun tak aku temukan satu pun.

AUTHOR POV

“ne, tentu saja! Memangnya kau kira untuk apa aku rela meyakinkanmu saat kau gugup untuk membacakan hasil pengamatan kita 4 tahun yang lalu? Lalu untuk apa aku mengajakmu untuk pulang bersama? Dan untuk apa aku menolongmu tadi? Hemm satu lagi, untuk apa aku menolongmu saat kau mendadak pingsan ketika sedang bermain di musim dingin 3 tahun yang lalu?” Ucap Chanyeol panjang lebar karena agak kesal saat Baekhyun meragukan perasaannya.

“eoh? kau yang menolongku saat musim dingin waktu itu?” Tanya Baekhyun tak percaya.

“aiiisshh sudahlah lupakan saja. Lebih baik sekarang kau tanya kepadaku, mengapa aku mengajak kau ke taman malam-malam begini.” Ujar Chanyeol.

“Memangnya kenapa?” Tanya Baekhyun.

Chanyeol melirik jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 23.50 KST.

“Kajja ikut aku ke taman! Dan akan aku jawab pertanyaanmu tadi.” Ajak Chanyeol.

“Lalu Kris sunbae?” Tanya Baekhyun.

“Biarkan saja. Nanti dia juga akan pulang dengan sendirinya.” Jawab Chanyeol sambil menggenggam erat jemari mungil Baekhyun untuk segera menuju taman.

DI TAMAN….

“Byun Baekhyun…” Panggil Chanyeol.

“ne?”

“kau tau sekarang tanggal berapa?”

“tanggal 5 Mei. Waeyo?”

“berarti besok tanggal berapa?”

“anak tk juga tahu setelah tanggal 5 pasti tanggal 6.”

“aiiisshh maksudku APA KAU TIDAK INGAT KALAU TANGGAL 6 MEI ADALAH HARI ULANG TAHUNMU?” Ujar Chanyeol dengan sedikit gemas karena jawaban polos dari Baekhyun.

“Ommo.. aku lupa.” Jawab Baekhyun polos.

“KAU LUPA?” Tanya Chanyeol tak percaya dengan makhluk imut di depannya ini.

“ne. Habis, orang tuaku saja sering lupa tanggal ulang tahunku. Lalu untuk apa aku ingat-ingat?” Ujar Baekhyun.

“Haiiih benar-benar kau ini. Baiklah, mulai saat ini aku akan membuat kau selalu mengingat tanggal ini dan menjadikannya sebagai tanggal yang sangat istimewa bagimu. Sekarang tutup matamu.” Ucap Chanyeol.

“tutup dengan apa?” Tanya Baekhyun.

“hufffttt… tutup saja dengan kedua telapak tanganmu.” Jawab Chanyeol.

“ne..”

“hana…. deul….”

“set! Sekarang buka matamu..”

6 MEI 2013. 00.00 KST

“HAPPY BIRTHDAY BYUN BAEKHYUN”

                Terlihat dengan jelas lampu kerlap-kerlip yang menghiasi taman saat itu. Yap, rangkaian lampu kerlap-kerlip itu dihias sehingga membentuk kalimat “HAPPY BIRTHDAY BYUN BAEKHYUN” oleh Chanyeol.

“Park Chanyeol…” Panggil Baekhyun.

“ne?”

GREB

Kali ini Baekhyun-lah yang memulai pelukan ini. Ia menenggelamkan wajahnya pada dada Chanyeol, hemm mungkin ia malu.

“go..gomawo.. jeongmal gomawo..” Ucap Baekhyun.

“Lalu mana hadiah untukku?” Tanya Chanyeol.

“ma..maksudmu?” Tanya Baekhyun.

CHU~

Chanyeol pun langsung melumat bibir Baekhyun dengan lembut. Tidak seperti ciuman Kris yang sangat menyiksa Baekhyun tadi. Sekarang, Baekhyun sangat menikmati ciuman manis dan lembut yang diberikan oleh Chanyeol. Ia memejamkan mata sembari mengalungkan lengannya pada leher Chanyeol.

“Saengil chukkae Baekki.. Saranghae…” Ucap Chanyeol setelah melepaskan tautan bibir mereka.

“Nado saranghae, Yeollie…” Jawab Baekhyun malu-malu.

“Yeollie? Aiih manis sekali panggilanmu itu.” Ucap Chanyeol sambil mencubit ringan pipi Baekhyun.

“Yeol..” Panggil Baekhyun.

“hmm?”

“mi..mianhae…”

“memangnya kau salah apa?”

“tentang tadi.. saat Kris..” ucap Baekhyun terputus.

“sssssstttt…. jangan bicarakan hal itu lagi, ne. Anggap saja itu hanya angin lalu.” Ujar Chanyeol sambil metelakkan jari telunjuknya di depan bibir Baekhyun. Baekhyun pun membalasnya dengan anggukan kecil.

“jadi, sekarang kita sudah menjadi sepasang kekasih?” Tanya Chanyeol.

“n..ne..” Ucap Bekhyun pelan sambil sedikit menunduk namun tangan Chanyeol langsung mengunci pergerakan kedua pipinya sehingga sangat terlihat semburat merah yang terpancar dari pipi-pipi Baekhyun.

“aigoo, baby Baekki terlihat lebih manis jika dilihat dari jarak sedekat ini.” Goda Chanyeol yang membuat wajah Baekhyun semakin terlihat seperti kepiting rebus.

“yeol, aku punya banyak pertanyaan untukmu.” Ucap Baekhyun.

“apa saja?” Tanya Chanyeol.

“tadi kau belum jawab pertanyaanku, bagaimana kau bisa menolongku saat musim dingin waktu itu?” Tanya Baekhyun.

“Karena kita berjodoh.” Ucap Chanyeol mantap.

“aiissh… lalu, mengapa kau bisa menyukaiku?” Tanya Baekhyun lagi.

“itu rahasia.” Jawab Chanyeol.

Baekhyun pun mempoutkan bibirnya karena jawaban yang diberikan Chanyeol tidak seperti yang diharapkannya.

“Hey, kau marah?” Tanya Chanyeol.

“ani.” Jawab Baekhyun singkat.

“lalu?” Tanya Chanyeol lagi.

“aku ingin pulang. Aku lelah.” Ujar Baekhyun sambil bergegas meninggalkan Chanyeol.

                GREP

                CHU~                                  

                Chanyeol mulai melumat dengan lembut bibir bawah Baekhyun dan kali ini Baekhyun pun membalas ciuman Chanyeol pada bibir atas Chanyeol. Dan Chanyeol pun sedikit menekan tengkuk Baekhyun untuk memperdalam ciuman itu. Setelah pasokan oksigen dalam tubuh Baekhyun hampir habis, ia memukul ringan dada Chanyeol agar Chanyeol melepaskan tautan bibir mereka.

“Bibirmu manis sekali, Baekki….” Ujar Chanyeol sambil membersihkan saliva yang sedikit mengalir di ujung bibi Baekhyun dengan ibu jarinya.

“Yeol, gomawo atas semuanya…” Ucap Baekhyun lalu..

                CHUP

Baekhyun mengecup dengan singkat bibir milik Chanyeol lalu langsung berlari meninggalkan Chanyeol.

“waah… baby Baekki sudah mulai bermain-main denganku yaaa hahaha hey, apa di rumahmu ada kamar kosong Baekki? Mau kita lanjutkan?” Ujar Chanyeol sambil mengejar Baekhyunnya.

“tidak ada untukmu! Dasar pervert!” Ucap Baekhyun yang sudah tertangkap oleh Chanyeol.

“Tapi kau suka kan?” Ucap Chanyeol diiringi wink-nya lalu langsung menghamburkan pelukannnya untuk Baekhyun.

GREB~

                “Yeol, sejak kapan kau menyukaiku?” Tanya Baekhyun yang masih dalam dekapan Chanyeol.

“nanti saja aku jelaskan semuanya di sekolah, sekalian aku tunjukan pada semuanya kalau Byun Baekhyun adalah namjachinguku yang paling aku cintai dan sangaaat cantik.” Ujar Chanyeol sambil menyesap aroma tubuh Baekhyun lewat ceruk leher Baekhyun.

“dasar gombal!” Ujar Baekhyun sambil meninju pelan dada Chanyeol.

Ya, begitulah kisah manis dua sejoli yang baru saling mengikat ini. Mencintai dalam diam yang mereka rasakan selama 4 tahun ini, akhirnya terbalaskan juga. Dan pada akhirnya, mereka siap membuka lembaran baru bersama yang akan diwarnai berjuta kisah penuh makna.

-END-

SALAM BAEKYEOL~

 

DITUNGGU RCL-NYA YAAA J

MIANHAE KALO FF INI GAJE DAN JELEK BANGET. OTAKKU UDAH AGAK BUYAR DAN GA FOKUS HEHEHE. KRITIK DAN SARANNYA SILAHKAN DITULIS DI KOTAK KOMEN (?)

Akhir kata, GOMAWO  ^_^